March 31, 2014
Bulan ini bulan yg sangat amat
Omo!
Hmm…banyak hal ‘predictable’
maupun ‘unpredictable’. Dan masih berlanjut dg isi dari bulan sebelumnya, di
bulan inilah titik buatku untuk sebuah ‘klarifikasi’ itu tersaji.
Aq tidak mengatasnamakan ini
sebagai sebuah ganjalan atau uneg-uneg yg memang harus disampaikan demi sebuah
penjelasan. Namun justru ini adalah sebuah permulaan dimana aku harus kembali
mengambil keputusan dengan bijak, tepat, dan cermat. Aku tak mau lagi memburu
waktu demi mengejar apa yang mereka kejar. Perlahan tetapi pasti jauh lebih
menghargai mereka. Mereka yg sudah ada sebelum mereka tiba dan mengacak-acak
perasaan dan hati serta pikiran meski hanya sementara waktu, tapi cukup
membuktikan masih rapuhnya aku pada satu hal yg bernama ‘perubahan’.
Sekali lagi aq seperti sedang
diingatkan untuk selalu menghargai mereka. Mereka yg ada bukan semata-mata
untuk ‘ada’ melainkan mereka ada ‘untuk’ semata-mata menjadi bagian dari
perjalanan hidupku. Yah aq sedang diingatkan saja.
Berawal dg niat memperjelas. Yg lalu
berujung pada situasi dimana harus mengeluarkan jurus pamungkas secara tegas!. Ini
bukan sikap yg tergesa atau tanpa berpikir panjang. Justru banyak yg menjadikan
pamungkasan ini sebagai jalan terbaik.
Meski dalam realitanya, kembali batu sandungan
itu hadir menggelitiki naluri untuk menahan kembali. Melangkah mundur untuk
duduk mendampingi, mendengarkan hati yang mulai letih oleh senja, kini. Mencoba
mengerti meski sulit untuk ditapaki. Benar. Nasi sudah menjadi bubur. Tak mungkin kembali. Hanya saja aq merasa beruntung. Sebab aq belum sempat menghabiskannya, bahkan mencicip pun tak terasa nikmatnya. itu pertanda aq masih bisa membuatnya kembali. Dengan cara sendiri, dengan bahan dan bumbu yang baru. Dengan citarasa dan tampilan yang sesuai dengan jejak kaki kecilku ini. Yah. Benar! Aq harus membuatnya kembali, bersama mereka yang setia menemani.
Aq masih percaya pada apa yang kuyakini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar