Ada tanya menyeruak seketika
“Siapa dia?”
Hasrat tertahan sebuah realita, nyata
“Diakah sekarang?”
Ingin hati mendamba biasa
Masihkah kiranya tak mengapa menantikanmu?
Masihkah kiranya tahu diriku memenangkannya?
Bukan untuk mencerca, bukan jua menilaimu
Sekedar hati bertukar kisah barumu
Sebatas tahu akan menjadi penawar resahku
“Hai kamu…bolehkah aku tahu?”
Tanya ini kutelan perlahan
Terbius oleh nyata yang terlalu takut akan sebuah
penolakanmu
“Ada apa ini? Mengapa kelu menghimpitku?”
Aku tak mau begini
Aku ingin bukan seperti ini
Aku ingin kembali nyaman dalam kisah rahasia itu
Hilangkan keterasingan ini
Kamu…kamu…kamu….
Aku tercekat oleh nyata itu
Nyata yg terucap dari kita, oleh kita
Haruskah aku menepi lalu pergi dengan sebungkus tanya yang
mengerasi hati?
Haruskah aku berlalu tanpa peduli bayang hatimu masih
membekas dalam duri?
Ataukah aku harus kembali bertahan bersama resah tanya ini?
Ahh…sulitku menanyakan hatimu yang telah membungkam logikaku
Hingga kata-kata sederhanapun menguap tiada jejak tiada rupa…
“Itu siapa?”
180513
Tidak ada komentar:
Posting Komentar