Sabtu, 10 Agustus 2019

Speechless

Ini bukan soal lagu.
Ini speechless beneran.
Karna barusan, matul video call dari Mekkah. Dan matul tanya, ada doa atau permintaan yang mau di sampaikan tidak. Awalnya pertanyaan itu ditujukan untuk bapak. Dan aku masih biasa aja.
Tapi matul, tanya ke aku " Galuh ada doa atau permintaan ga buat Galuh?" deg! I am speechless, mataku hampir menumpahkan airmata, tapi langsung kutahan.
Perasaan bingung mau jawab apa, kaget, terharu jadi satu.

Tahu nggak kenapa?
Aku bingung, karna aku nggak pernah kepikiran mau minta doa apa untukku sendiri.
Aku kaget karena ga pake aba aba aja sih...ga persiapan. Etapi klo pun ada persiapan pasti aku juga ga bisa jawab.
Aku terharu, karna ini kali pertama ada yang nanyain pertanyaan ini. Dan momentnya pas di Tanah Suci. Tempat dimana segala doa baik akan dijabah. Insyallah, Amiin YRA

Jujur, boong nggak sih klo aku bilang aku ga punya keinginan atau doa buat diriku sendiri? Boong kan ya?!
Cuman, aku merasa klo aku masih aja minta sama Allah untuk keinginanku sendiri kayaknya kok aku jadi orang serakah ya.
Semua udah aku dapet. Kasih sayang orangtua, kakak kakakku, teman, sahabat. Kesehatan semuanya. Rejeki yang insyallah selalu ada.
Kayaknya aku ga tau diri deh sama Allah. Allah udah ngasih aku banyak, dan aku masih aja minta lagi dan lagi.

Iya sih, di dalem hatiku yang paling ujung sana ada sedikit keinginan. Tapi, aku merasa keinginanku ini terlalu memaksakan.Apa iya, klo aku minta jodoh itu memungkinkan? Apa iya klo aku minta dia orangnya juga memungkinkan? Apa iya aku akan menikah, meski dengan entah siapa orangnya? Apa iya aku bakal punya anak kembar tiga yang bernama Enggal, Inggil, Unggul? Seperti yang selama ini aku selalu bikin becandaan.

Aku tahu ga ada yang nggak mungkin. Tapi, aku juga tahu diri.
Aku masih jauh dari baik. Aku masih jaauuuhh dari sempurna. Aku masih belum apa apa.
Aku takut. Karna sebenarnya sekarang aku sudah sampai pada tahap. AKU TAKUT UNTUK BERHARAP. 

Aku hanya bertahan dengan menjalaninya saja. Udah, itu aja.
Jika nanti bertemu kembali dengan kecewa, gagal, jatuh terpuruk lagi. Maka aku akan bertahan dan melewatinya dengan baik dan biasa saja
Jika nanti bertemu kembali dengan bahagia, berhasil, terbang tinggi. Maka aku akan selalu mengingat untuk melewatinya dengan baik dan biasa saja.
Tidak mau berharap lebih pada apapun, siapapun.
Hanya rasa syukurku yang akan menepuk pundakku dan memelukku ketika mataku basah.


Noted :
Siapapun yang membaca ini, kapanpun itu, dimanapun itu.
Selalu ada seseorang yang menunggumu pulang, dan ingin kamu memeluknya, meskipun tak terkatakan.
Maka seringlah kembali pulang dan memeluknya yaaa...