Minggu, 15 Desember 2013

Today is a Miracle Day



Today is a miracle day..

You know why?

Event lomba mewarnai & talkshow inspiratif yang kita adakan hari ini sangat mencenggangkan. Jumlah peserta yang mengikuti jauh diluar dugaan.
H – 3 saja data yg masuk hanya 12anak yg mendaftar. Sedangkan hari ini atau hari pelaksanaan membludak hingga 84anak. Wow…luar biasaaa. 

lomba mewarnai

bimbel Radhwa

lomba mewarnai oleh Bimbel Radhwa

Sempat tidak percaya saat pagi tadi tiba dilokasi. Plus bertanya-tanya “Kok ramai bgt? Barengan sama acara lain ya?”  Ternyata mereka mengikuti event ini.
Sungguh di luar dugaan semua temen2. Sehingga berbagai macam perlengkapan dan administrasinya serba kelabakan bin kepanikan. Tapi syukur Alhamdulillah berkat kesigapan teman2 tutor plus teman2 Paras semua bisa dijalankan. 

Bimbel Radhwa

So, aq bilang ini event bimbel Radhwa yang ketiga, yang paling ‘Amazing’. Lomba mewarnai dan Talkshow Inspiratif dan sebagai pemateri adalah saya, mas Pujiyanto, S.Fil, M.Si UGM dan bapak Ahzein dari Gen I Be.  Terlepas dari acara talkshownya yang kurang terkondisikan dengan baik dikarenakan polusi suara yang cukup membuat kita memeras suara keras-keras agar bisa terdengar jelas. But it’s ok, no problem.
Mendapati kejadian hari ini membuatku kembali tersenyum. Ini bukanlah kebetulan. Ini memang jalan Tuhan. Dari usaha dan upaya yang kita kerahkan untuk event ini sudah pontang panting tiada tara. Dengan waktu yang mepet kita terus berkeyakinan baik. Berapapun jumlah anak yg mendaftar tetap harus jalan. Berapapun rezeki sponsorship  yang kita terima kita syukuri itu sebagai pemberianNya. Dan benar saja… Tangan Tuhan Kembali Bekerja. 

Sebuah hadiah Tuhan berikan. Jumlah peserta yang sedemikian banyaknya adalah bukti bahwa Tuhan peduli dan perhatian dengan keyakinan baik kita. Meski di tiap hadiah yg Tuhan berikan pasti ada sedikit tantangan lebih yg harus kita alami. Misalnya mic mati. Dan tidak ada satupun mic yang bisa digunakan. Sehingga harus sekuat tenaga tenggorokan untuk mengeluarkan suara 100x lebih keras dari pengeras suara yang berada di seberang tempat pelaksanaan. 

Sekali lagi, Terima kasih Tuhan semua bisa berjalan dengan lancar. Semua kebaikanMu akan selalu menjadi acuan bagi kita semua. Bahwa berkeyakinan baik, berprasangka baik, menduga baik, berpikiran baik maka yang terjadi adalah segala sesuatu yang jauh lebih baik.
Dan tentu saja berkat perjuangan, kesetiaan, kesediaan teman-teman, tutor-tutor serta semua pihak yang terlibat semakin mempererat kesadaran kita bersama untuk melayani lebih banyak hati dan jiwa orang lain. Sebab kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika kita bisa membahagiakan orang lain. 

So, it’s worth it if I say Today is a Miracle Day...isn't it?


Senin, 02 Desember 2013

Aku Difabel...


 by : Galuh Ayu

Aku difabel…
Terlahir sebagai difabel…
Bertumbuh dalam difabel…
Berkembang dalam benak difabel…
Berkumpul pada yang bukan difabel…
 
Aku difabel…
Kamu?
Bukan ‘tampak’ yang membedakan aku dan kamu…
Melainkan memakai teropong yang manakah kamu melihatku, aku melihatmu…


Aku difabel…
Terbiasa membaca IBA yang tersirat dimatamu…
Namun tak mau membiasakan mengIBA dalam isyaratmu…
Terbiasa menahan beratnya ARUS yang selalu melawan akal pikirku…
Namun tetap berada dalam ARUS yang aku yakini benar…
Mengapa?
Karena aku lebih memilih terasing, dalam keyakinan diri…
Bukan untuk menghindar melainkan mencuri waktu pada DIA yang selalu ada ketika kamu, kalian menjadi ASING dalam seketika…


Aku difabel…
Aku terbatas! Maka aku tak mau memberi BATAS!
Pada apa yang tak terbatas, imaji, naluri, hati serta benak ini…
Aku terbatas! Maka aku tak mau menerima BATAS!
Pada apa yang tak terlihat, pada apa yang tak terdengar..
Pada katamu, kata mereka ataupun kata kalian..
Mengapa?
Karena itu semua bukan kataku, bukan kata hatiku menuju…


Aku difabel…
Aku menerimanya, melebihi sebatang kayu yang berubah menjadi arang
Aku menerimanya, melebihi senja yang selalu tenggelam dalam peraduannya
Aku menerimanya, melebihi rintik hujan yang mengguyur keras padang gurun gersang
Kamu tahu kenapa?
Karena aku telah menerima lebih banyak dari panasnya api yang menjadikan kayu berubah arang
Karena aku telah menerima lebih sering dari gelapnya malam yang menggiring senja pada peraduannya
Karena aku telah menerima jauh lebih banyak dari kerasnya padang gurun yang dihujani rintiknya hujan

Aku tidak akan menilaimu, karena kamu bukan aku…
Aku tidak akan menghakimimu, karena aku bukan kamu…
Bisakakah kamu begitu padaku?
Aku tak kan memaksamu, karena ku tahu…
Kamu belum sepenuhnya bisa melihat apa isi hatiku.. 

#repost @kompasiana.com/galuhayu
3 Desember 2013