Jumat, 31 Desember 2021

Unspoken story on 2nd - 6th November 2021


Sebenernya ada unspoken story yang masih aq simpan. Bukan karena apa. Tapi aq sendiri termasuk tidak menyangka akan menghadapi fase ini. Semua serba mendadak. Hari itu 2 November 2021, hari dimana seharusnya aq hahaha hihihi depan laptop (sebagai Elf pasti tau apa) ternyata aq harus berjibaku dengan kondisi ibu. 
Sehari ibu kejang sampe 2x. Dan susah untuk makanan masuk mulut. Bingung. Harus bagaimana. Memang ibu sakit Dementia Alzheimer sudah hampir 7 tahun. Dan selama ini pernah kejang 2x tapi tiap sehabis kejang ibu kembali normal seperti biasa lagi, masih bisa minum makan, senyum, tapi kali ini tidak. 
Aq konsul ke dokter pribadi, dan menyarankan segera dibawa ke IGD. Tapi Bapak dan orang rumah meminta untuk tunggu perkembangan ibu dulu. Kita tunggu sampai jam2an. Ternyata kejang lagi. Panggil perawat dan dokter klinik dekat rumah. Sarannya sama harus segera dibawa ke IGD. Bingung lagi, karna RS yang biasanya di Salatiga, sedangkan RS paling deket di Ambarawa.
Aq berpikir lebih baik ke Salatiga agar ditangani oleh dokter Donny yang memang udah tau kondisi ibu dari awal. Tapi Bapak dan mbak Dah mikir klo kejauhan repot bolak baliknya.
Gobooks sempet kacau karna aq ga fokus. Sory ya gaes. 
Beberapa waktu kemudian akhirnya diputuskan dibawa ke Salatiga. Sampai sana langsung masuk IGD.
Dan disini aq bener bener dilatih untuk tenang dalam pengambilan keputusan. Kenapa hanya aq yg memutuskan? Dua kakakku di Jakarta mereka menyerahkan semuanya ke aq, termasuk Bapak. Jujurly aq juga nggak tega liat Bapak jadi mau nggak mau aq yang mendengar semua penjelasan dari petugas medis. Yah untungnya hanya aq yg mendengar penuturan dari petugasnya. 
Ini kali pertama aq deg2an parah waktu denger mereka bilang "Saya minta acc nya mbak, karna dokter Donny menyarankan ibu harus masuk ICU, segera. Apabila nanti ada kondisi darurat kami bisa segera menindaklanjuti untuk penanganan selanjutnya. Terlebih jika kondisi kritis." Denger ini sumpah aq ngeblank. Deg2an, gemeter, nafasku tersengal, tapi aq berusaha tenang sebisa mungkin. Aq minta waktu sebentar untuk menelpon dua kakakku. Dan kembali kesabaranku diuji. Susah signal, ga diangkat2. Aq kasihan juga liat ibu klo kelamaan di IGD.
Akhirnya bissmillah, aq acc. Malam itu juga ibu masuk ICU. Aq dan bapak kita berdua tinggal di depan ruang ICU. Perasaanku 'embuh'. Kita emang bawa perlengkapan untuk nginep tapi ga nyangka klo nginepnya di ruang ICU gini. 




Ini malam kedua. Dan aq bapak tidur di lantai gini. 

 Malam kedua kakak2ku pulang. Dan kita gantian jagain ibu. Alhamdulillah hari ketiga ibu udah bisa dipindah ke ruang rawat inap. Hingga hari ke empat. Yup tepat tanggal 6 November 2021 (lagi2 bertepatan dengan Suju event) ibu diperbolehkan pulang ke rumah. Hari iru artinya aq fokus prepare kepulangan ibu. Nyari tabung oksigen, ambulance bersama dengan mas Sam. Sekarang memang sudah kondusif, hanya saja sekarang ibu harus pake sonde untuk makan dan minum. Semoga ke depan ada mukjizat buat ibu, sehingga masih bisa membersamai aq bapak dan dua kakakku. Amin.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar