Sabtu, 31 Desember 2022

2022 - Pergi Tanpa Pamit

 Tahun 2022

Tahun yang teramat berat. Iya kehilangan dua orang terpenting dalam hidupku.

Ibu. Minggu pagi, 13 Maret. Memang kita semua sudah bersiap. Karna ibu sudah sejak 2013 sakit. Namun ternyata sesiap siapnya kita akan kehilangan tetap saja rasanya menyakitkan. 

Aku. Yang tidak tahu apa apa harus dihadapkan situasi yang serba cepat. Masih untung karna ada Bapak. Di pikiranku hanya, oke. Aku harus kuat untuk Bapak. 

Selang 2 minggu kepergian Ibu. Bapak kecelakaan. Seperti dihantam rasanya. Panik bagi orang yang gampang panik seperti aku. Apalagi melihat kondisi Bapak yang tak sadarkan diri. 

Seperti mimpi. Lagi. Seperti luka yang masih basah tergores lagi. Lebih dalam.

Hampir sebulan bergelut dengan kekhawatiran yang tak mampu kukendalikan. Berharap ada kabar baik dari ICU di Jakarta. Setiap hari. Sendiri. Menguatkan hati.

Sampai hari itu. empat hari sebelum hari raya. Bapak menyusul ibuk. Tanpa kata. Tanpa Pamit. 

Entah apa namanya. Yang jelas seperti kosong. Sepi. Sendiri. 

Mencoba berdamai dengan keadaan. Lagi dan lagi.

Tapi ternyata tidak semudah itu. 

Lambat laun. Mereka pergi satu per satu. Ada yang pergi untuk selamanya. Ada juga yang memilih pergi meninggalkan diri. Bertubi tubi harus menelan semuanya sendiri. 

KejutanMu sungguh luar biasa Tuhan.

Tahun ini benar benar aku bertemu diriku yang paling lemah hingga paling "ya sudahlah nggak papa"

Mencoba semua baik baik saja dengan menjalani hari berikutnya dengan biasa saja.

Sampai sekarang di penghujung tahun 2022. Ga mau berharap apa apa.

Bisa sampai hari esok saja sudah bagus. 

Tak mau berharap seminggu lagi. Sebulan lagi. Setahun lagi.

Amunisiku sudah habis. Kosong. 

Ibarat meriam. Hanya tinggal selongsongnya saja.

Tak mampu bersuara keras dan selantang sebelumnya. Tak bisa selontar dan sejauh sebelumnya.

Cukup ada disitu saja. Tidak mau apa apa. 

Tahun 2023

Kalau memang waktuku masih. Ya sudah, jalani saja yang ada di depan mata. 

Jika waktuku sudah hampir habis tolong tunjukkan. Agar aku bisa bersiap. Tak mau ku mengulang Pergi tanpa Pamit lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar