Kamis, 16 Desember 2010

Bersama anak2 SD IT Permata Bunda Bawen

16 Desember 2010

hari ini aq mendapatkan pengalaman baru. ya..hari ini mas Wal mengundangq untuk datang ke SD IT Permata Bunda Bawen. di sini aq diminta sharing pengalaman hidup kepada anak2 kelas VI. sungguh merupakan pengalaman yg berharga pastinya. sebab ini adalah kali pertama aq berhadapan secara langsung dengan anak2 dalam jumlah yg banyak (50 anak.

hemmm..cukup menantang! sebenarnya aq sudah mempersiapkan beberapa konsep penyampaian untuk mengantisipasi segala kemungkinan. namun ternyata, yg terjadi malah mengalir tanpa perlu dikonsepkan lagi.

dan untungnya, mas Wal tetap mendampingi penyampaian q tersebut. sehingga di saat apa yg aq sampaikan kurang bisa dimengerti anak2 seusia mereka mas Wal mengcovernya dengan segera. heemmmm....perlu belajar lebih banyak tentang bagaimana menyampaikan pesan atau berbicara di depan anak2 dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
tetapi, ada untungnya lagi juga... aq mencoba memberikan cerita2 sederhana yg memiliki makna sesuai dengan pesan yg ingin dicapai. dan ternyata respon mereka cukup baik. ada beberapa anak yg aktif memberikan feedback, ada juga yg sudah mengerti atau paham kata2 q tanpa perlu dibahasakan kembali secara lugas.

ternyata bermacam2 ekspresi yg mereka perlihatkan. namun semua tampak WELCOME atas kedatangan q. sebenarnya aq lebih suka dengan eksprei anak2 seperti ini. mereka masih polos, jujur, apa adanya, tanpa beban, tampa topeng yg kadangkala mambuat terlihat semakin menggelikan jika dikenakan oleh orang2 dewasa pada umumnya. anak2 ini sangat jujur saat mengatakan sesuatu yg sekiranya menarik perhatian mereka. mereka tidak takut dinilai buruk, atau dinilai menggelikan. mereka hanya melepaskan semua yg mereka rasakan.

yah...itulah anak2. terkesan tidak peduli dengan sekitarnya yg mungkin sedang pusing memikirkan bagaimana menjalani kehidupan hari esok, yg mungkin binggung harus berbuat apa agar bisa mendapatkan penilaian baik di mata orang lain, yg mungkin sedang berjuang memenuhi ambisinya, yang mungkin sedang ragu, putus asa atas ketidakadilan yg diterimanya hari ini. anak2 hanya tahu tentang bermain, bermain, dan bermain. tapi dalam permainan itulah mereka belajar tentang hidup yg sesungguhnya.

seandainya orang2 di luar sana tidak setiap saat memakai topeng kearifan, topeng kebajikan, topeng kebenaran atas pendapat sendiri, yang seringkali mengatasnamakan demi kebersamaan, demi kebaikan, demi keberhasilan, demi kepuasan, demi kepentingan pribadi ataupun golongan, demi kebebasan semu, demi kesenangan semata, demi kekuasaan tertinggi. seolah2 mereka ketakutan memperlihatkan diri mereka sesungguhnya. hanya karena takut tidak diterima, takut dihina, takut direndahkan, takut ditinggalkan, takut dilupakan, takut tersingkirkan... semua ketakutan itu hanya akan lebih menjadikan mereka sebagai pribadi robot. mereka dikendalikan oleh keadaan, dikendalikan oleh kekuasaan, dikendalikan oleh ancaman, dikendalikan oleh penilaian masyarakat yg kolot.

padahal mereka tidak menyadari bahwa kekuatan yg sesungguhnya hanya ada di dalam diri kita sendiri. kenapa musti takut disakiti, direndahkan, dihina, disepelekan, tidak dianggap, tidak dihargai...kalau ternyata ada yg mampu memperlakukan kita jauh lebih baik dari orang lain. yaitu diri sendiri.
mungkin aq meluapkan ini karena seperti itulah aq. aq tdak mau lagi dikendalikan oleh sesuatu dari luar diriq sendiri. aq tidak mau menjadi apa yg mereka minta, aq hanya mau jadi apa yg aq impikan, apa yg aq harapkan. aq tidak mau bersikap hanya untuk memberikan kesan baik. suka tidak suka, aq hanya akan menjadi diri q sendiri. dengan begitu maka akan terlihat siapa saja yg benar2 tulus bisa menerima q apa adanya.

so, thx GOD 4 today!! pelajaran berharga q hari ini adalah bersyukur karena masih dipertemukan dengan anak2 yg begitu polos memandang hidup ini sehingga meyakinkan q atas pilihan2 yg kelak harus aq ambil tanpa perlu memakai topeng2 kemunafikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar