Kamis, 30 Mei 2013

KAMU?




Bulan menggeliat manja 

Menyimpul untaian cahaya

Memantulkan isyarat penuh makna 

Bintang memanggut tahu

Menyunggingkan seutas mengerti 

Yang berpendar pelan lirih 

Angin malam membelai tajam rasa

Seakan memaksa untuk terlelap gelap

Hingga jiwa tak lekas terluka, mengangga

Hingga angan tak kan terhenyak, berhamburan hilang

Kata-kata tak mampu lagi melukiskan segala

Ribuan pujangga jalanan tak mampu menyadarkan satu hati

Ah…lelahkah ini?

Dua puluh satu hari mozaik ini terbingkai
Nyaris sempurna…
Dua puluh satu hari jua kumenyapamu 
Kamu tahu itu?

Guratan luka, penanda tak pernah ada henti untuk berjalan

Sayatan abai, pengingat bahwa menunggu adalah merindu

Goresan perih, penawar kering nuraniku mengharap hadirmu

Ah…aku harus bagaimana?

Masih haruskah KAMU mengisi hari-hariku?

Ataukah harus kembali diri bertanya KAMU itu dia atau kamu?

Jika KAMU adalah ini…maka hentikan sejenak duniamu

Hentikanlah sejenak…agar kubisa memelukmu selalu

Karena kuhanya merindu

Dan jika KAMU itu bukanlah dia

Maka, ajarkan aku membaca tanda darimu…

Menyadari KAMU ada untuk menatapku, dalam..

Lalu merasuk ke pori-pori kebahagian. Selalu.

Ahh…apa kamu tahu, semua KAMU adalah kamu. Dulu. 

Kini, di penghujung bulanku…kuingin KAMU adalah dia…

Sebab ku tahu dan kusadari tak kan pernah ada aku di sana,

Ah…aku akan merindu KAMU, apa kamu tahu itu?

Semakin tertulis jelas, semakin jelas pula tak ada bayang diriku dimatamu

Kisah ini tak pernah ingin ku akhiri, terlebih untuk kumulai…

Namun, kisah ini mengalir mengikuti derasnya gelombang hatimu

Mengalir…dan terus mengalir…

Tak tahu kan bermuara kemana, tak ada yang tahu..

Satu hal yang kutahu pasti…

Siapapun KAMU, kemarin, hari ini ataupun kelak

Aku ingin ada disana, bersamanya…menatap bulan baru di peraduan cahaya bintang yang temaram.

Siapapun KAMU, sapa hatiku, peluk jiwaku, dan tuntun mataku… 

Sampai bisa kuulang kembali di bulan baru, tersenyum untukmu


Hai KAMU… apa kabarmu??

300513

Tidak ada komentar:

Posting Komentar